Upgrading KMH di Kebun Buah Mangunan (Catatan Seorang Peserta)
21.43
Pada hari Sabtu hingga Minggu (22-23 Maret
2014), saya
mengikuti kegiatan upgrading dari Keluarga Muslim Al-Hidayah (KMH). Kegiatan ini dilaksanakan di
kebun buah Mangunan, Imogiri, Bantul. Dalam acara ini, pengurus KMH menjadi peserta, termasuk
di dalamnya saya. Adapun panitianya adalah MPO beserta alumni senior KMH, meski
dalam persiapan teknisnya tetap dibantu oleh pengurus.
Rencana peserta untuk berangkat pukul 16.00 tidak
terlaksana. Beberapa kendala teknis, baik terkait acara maupun tidak,
menyebabkan sebagian dari kami terlambat sehingga pemberangkatan baru dapat
dilaksanakan pukul setengah lima. Kami menumpuh
perjalanan sampai
ke lokasi sekitar satu jam lebih lima belas menit.
Sesampainya
di kebun buah,
kami bergegas menaruh barang bawaan dan mengambil air wudhu untuk melaksanakan
shalat Maghrib yang diimami oleh salah satu senior kami. Setelah
shalat, kami diintruksikan
untuk makan malam terlebih dahulu.
Materi pertama sendiri diberikan setelah shalat Isya.
Selepas shalat Isya kami diberikan
materi dakwah oleh Mas
Fika. Materi ini sangat
berguna untuk kami yang mengemban amanah di KMH, yaitu tentang menebar kebaikan. Hal yang saya simpulkan, dakwah itu sendiri adalah dalam rangka
memperbaiki diri sebaik mungkin dan berupaya mengajak kebaikan kepada orang
lain.
Berlanjut
ke materi selanjutnya yang dipaparkan oleh Mas Taat. Mas Taat adalah ketua ketua
UKKI tahun ini, masa amanah 2014. Materi yang beliau sampaikan berkenaan dengan
kaderisasi dan cara meracik dakwah. Memang benar
sebuah organisasi akan sangat berkualitas atau matang ketika kaderisasinya berhasil. Bukan hanya berhasil secara
kuantitas tetapi juga secara
kualitas. Kemudian mengenai racikan dakwah, pengurus
harus peka dan paham benar dengan lingkungan dakwah. Artinya, dakwah harus terus diracik menyesuaikan dengan
lingkungan. Dalam
bab ini, kita dituntut untuk
lebih kreatif dalam meracik kegiatan berdakwah.
Seusai materi dari Mas Taat, kami diberi penugasan
mengkhatamkan
beberapa juz Alquran. Empat juz untuk ikhwan (putra), dan dua juz untuk akhwat (putri). Selanjutnya ada hiburan oleh senior. Kami
diberikan sebuah permainan yang bertujuan untuk mengetes konsentrasi. Dengan suka cita kami mengikuti
permainan yang beliau instruksikan. Suasana sangat menyenangkan. Tak jarang di antara kami ada yang melontarkan canda tawa
yang memeriahkan acara
tersebut.
Acara selanjutnya cukup kontras karena berbeda dengan
kegiatan sebelumnya. Kami diinstruksikan untuk
bergegas keluar ruangan dan berkumpul di lapangan parkir kebun buah. Dalam instruksi
saat berbaris, kami
diperintahkan kembali lagi ke ruangan
untuk berganti pakaian outdoor (celana training dan baju polo
UNY), sekaligus membawa seluruh barang bawaan kami. Lebih mantap lagi, semua itu
harus dilakukan dalam waktu 25 detik. Mungkinkah
ada di antara kami yang bisa melakukannya? Absolutely
no! Kami terlambat 47 detik.
Singkat cerita kami, peserta ikhwan, diminta untuk
berbaris tiga
banjar di lapangan rumput (yang rumputnya jauh sekali jika dibandingkan
rumput lapangan
sepak bola di stadion FIK UNY).
Sedangkan kaum akhwat
masuk ke dalam
ruangan. Apa yang peserta ikhwan lakukan?
Kami mendapat latihan fisik. Melakukan push
up, pada jam sebelas malam. Mantap. Walau begitu, kami
melakukannya dengan
senang hati sambil sesekali bercanda. Bercanda?
Ya, itu terjadi karena ada
salah satu orang di antara
kami yang memancing kami
untuk tertawa sebab kelakukannya.
Entah apa yang dikejakan peserta akhwat di dalam ruangan,
selanjutnya yang peserta ikhwan lakukan adalah pengecekan penugasan.
Tugas-tugas atau barang-barang yang harus dibawa sebelumnya
telah terlampir pada surat undangan upgrading. Dari sekian banyak peserta, hanya segelintir orang saja yang penugasannya lengkap.
Melalui penugasan ini, kami
mendapatkan pelajaran bahwa amanah itu
tidak boleh disepelekan. Amanah berupa penugasan upgrading yang
tampaknya ringan saja sulit dilakukan seutuhnya, bagaimana dengan amanah
yang lebih besar? Maka,
semoga banyak dari kami yang
merasa tergugah hatinya untuk memperbaiki diri
pada bab amanah ini.
Pukul setengah dua belas, kami
mengalaskan jas hujan yang kami bawa untuk beristirahat
di ruangan terbuka. Tidur beratapkan langit, beralaskan jas
hujan. Luar biasa sekali para senior, memberikan pengalaman yang mungkin tidak biasa kami temui
sehari-hari. Kami
menjalankan aktivitas tersebut secara suka cita sembari diselingi dengan
membaca Alquran secara bergantian.
Subuh
pun tiba. Kebanyakan dari kami terlelap semalam. Kami
bergegas mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat Subuh berjamaah yang dilanjutkan dengan dzikir dan membaca Al-Ma’tsurat.
Menjelang pagi, seluruh peserta berkumpul
di lapangan
parkir dan melakukan olahraga ringan.
Satu per satu dari kami diminta untuk memberi instruksi
pemanasan statis dan dinamis secara bergantian. Datanglah kemudian satu senior kami dengan hiburannya. Beliau
memberikan banyak permainan untuk diikuti peserta. Ada yang menganggap satu
permainan sulit, ada
pula yang tidak. Iming-iming hadiahnya adalah coretan
untuk mereka yang salah melakukan gerakan.
Sekitar
pukul sembilan, kami diajak para
senior untuk melakukan tracking di objek wisata mangunan yang
merupakan objek wisata panorama. Di sepanjang perjalanan, kami diperintahkan
untuk memungut ranting-ranting pohon yang nantinya akan disusun untuk membentuk
sebuah menara. Sesampainya di sebuah lokasi
terbuka, kami beristirahat sambil melihat
pemandangan yg ada.
Selanjutnya kami diinstruksikan untuk membuat menara dari
ranting, seperti yang telah disampaikan sebelumnya. Menara tiap
kelompok memiliki keunikannya masing-masing. Ada
menara yang bentuknya mirip tiang
bendera, ada menara yang mengerucut ke bawah, dan ada juga menara yang bentuknya tidak seperti menara. Kemudian, masing-masing kelompok
ditugaskan untuk mempresentasikan makna dari menara yang dibuat dengan bahasa yang
beragam, sesuai jatah yang diberikan.
Ada yang mendapatkan jatah menggunakan
bahasa purba alias bahasa isyarat, yang
lebih banyak menggunakan gerak tubuh daripada ucapan. Ada
pula bahasa Jawa, bahasa Jawa wilayah Ngapak, dan bahasa Sunda. Unik sekali
ketika masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil karyanya menggunakan bahasa yang telah ditentukan. Pengunjung pun ikut
tertawa melihat presentasi kami yang acak-adul.
Seusai presentasi menara,
kami kembali ke lokasi awal untuk
istirahat, makan, mandi, dan
sholat Dhuha.
Kegiatan dilanjutkan kembali dengan materi yang
kali ini disampaikan oleh Mas Mahfud. Materi beliau tentang kesolidan.
Memang tepat sekali, sebuah organisasi harus mempunyai solidaritas yang kuat. Tanpanya, organisasi itu tidak
akan berhasil menggapai cita-citanya karena dengan terpecahnya kesolidan, maka komunikasi akan
terputus, dan dengan begitu
aktivitas organisasi akan terbengkalai. Materi yang beliau sampaikan berkenaan dengan
faktor perusak kesolidan, serta tips
cara mengatasi masalah-masalah
kesolidan.
Setelah materi yang disampaikan Mas
Mahfud, kami melaksanakan shalat Dzuhur berjamaah, dilanjutkan dengan beres-beres barang
bawaan untuk persiapan pulang. Kami
pulang dari kebun buah Mangunan sekitar
pukul setengah satu,
dan tiba di kampus FIK UNY pukul
setengah dua lebih tujuh menit. Alhamdulillah,
satu agenda KMH terlaksana dengan cukup lancar.
Dikri Muhammad
Staf Syiar
IKORA 2013
0 komentar
Tinggalkan pesan sahabat dengan menggunakan kata dan kalimat yang baik.