Membersihkan hati untuk menyambut bulan Ramdhan
02.17
Sumber: Kajian Mujahidin, 25 Mei 2015 bersama: Ustadz Solihun
Para ulama membagi waktu menjadi tiga:
- Waktu barokah, seseorang yang mampu memanfatkan waktunya dan iamampu melakukan kebajikan waktunya yang telah dilalui.
- Waktu sia-sia, sesorang yang melalui waktunya tanpa mendapatkan kebburukan dan juga kebaikan.
- Waktu laknat, seseorang yang melalui waktunya dengan sia-sia, tetapi ia tidak mendapatkan apa-apa kecuali keburukan.
Amal soleh:
- Amal yang diperintahkan untuk mengerjakannya
- Amal yang diperintahkan untuk meninggalkannya.
Ada yang wajib dan sunah diperintahkan untuk dikerjakan, dan selain itu ada mubah, makruh, dan haram. Makruh dan haram diperintahkan untuk meninggalkanya. sedangkan mubah jika dikerjakan tidak mendapatkan pahala dan jika dikerjakan tidak mendapat dosa.
- Modal utama seorang manusia adalah waktu, karena itu jika seseorang tidak mengguanakan waktunya untuk mengerjakan amal saleh dan saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran maka sungguh ia dalam keadaan merugi sebagai mana yang terdapat dalam surat al-ashr, dan Allah telah mengingatkan hal ini di akhir surat Al- Munafiqun ayat 10:
Urgensi mensucikan diri adalah agar amalan yang kita kerjakan terhindar dari syirik dan penyakit-penyakit hati yang membuat amalan kita tertolak.
Ingat:dalam sebuah hadist dikatakan "Allah mahasuci dan tidak menerima dari hamba-Nya kecuali yang suci"
Ingat:dalam sebuah hadist dikatakan "Allah mahasuci dan tidak menerima dari hamba-Nya kecuali yang suci"
jadi Allah hanya menerima perbuatan manusia yang suci (hati yang suci, amal yang suci, perbuatan yang suci)
maka yang perlu kita lakuakan untuk menanti ramadhan adalah mensucikan diri dan hati. jika Tauhid adalah kesucian dan kesryirikan adalah najis(keyakinannya).
- Hati-hati Ria merupakan syirik yang lembut.
- Hakikat puasa menahan diri dari kemaksiatan dan dosa.
- Tujuan dari ibadah (berkaitan dengan ruh) adalah taat kepada Allah
- Membersihkan hati menjadi suatu hal yang penting dari segala kesyirikan agar amalan tidak tertolak.
- Penyakit terbesar adalah syirik setelah itu adalah suudzon kepada Allah.
- Menyerahkan segala sesuatu kepada Allah, tawakkal dalam urusan dunia dan taslim dalam hal ibadah (mengikuti yang diperintahkan dan dicontohkan rasul)
- Taslim tidak ada usaha untuk menghindar darinya, tapi kalau tawakkal ada usaha untuk menghindar atau mendekat, tetapi semuanya merupakan karunia dari Allah.
- 2:216
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
artinya:Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
Mari bersama kita membersihkan hati dari segala penyakit yang dapat membuat tertolaknya amalan kita dan semoga kita dapat bertemu degan ramdhan tahun ini dalam keadaan suci sehingga kita tidak termasuk orang-orang yang merugi. Aamiin
0 komentar
Tinggalkan pesan sahabat dengan menggunakan kata dan kalimat yang baik.